🎉 Cara Menghitung Rata Rata Penjualan Perbulan

4 Menghitung Rata - Rata Penjualan. Untuk yang terakhir mari kita hitung berapa nilai rata - rata dari penjualan tersebut. Tentu saja rumus Excel yang akan kita gunakan adalah AVERAGE yang juga ada pada kelompok Fungsi Statistik. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung rata - rata penjualan barang adalah sebagai berikut : =AVERAGE(B5:M9) Jadiuntuk menghasilkan perhitungan yang akurat, perusahaan perlu menghitung (atau setidaknya memperkirakan) jumlah rata-rata pelanggan selama periode waktu tersebut. Misalnya, katakanlah perusahaan kabel menghasilkan pendapatan $1 juta bulan lalu, dan rata-rata jumlah pelanggan selama bulan itu adalah 50.000. Kemudian, ARPU dapat dihitung sebagai: Selinitu didalam laporan penjualan biasanya ditampilkan juga Nama Sales serta Nama Barangnya. Selanjutnya selain dihitung total penjualannya kita juga kadang menghitung rata - rata penjualan. Rata - rata tersebut bisa berdasarkan Nama Sales atau Nama Barangnya. Menghitung Rata -Rata Penjualan Dala Excel Dalamdata rekapan tersebut biasanya diambil rata-rata penjualan berdasarkan tiap barangnya untuk setiap sales. Pada Excel, terdapat rumus dasar untuk mencari nilai rata-rata, yaitu dengan rumus AVERAGE, yang mana rumus ini akan mencari rata-rata keseluruhan data yang dipilih. Kemudian selanjutnya terdapat rumus AVERAGEIF yang berguna untuk MenghitungNilai Rata-Rata Penjualan Berdasarkan Tanggal. Pada Excel, rumus dasar untuk mencari nilai rata-rata adalah AVERAGE. Dimana dengan rumus ini kita akan mendapatkan nilai rata-rata dari sekumpulan range nilai yang telah kita pilih. Apabila nilai rata-rata yang kita cari terdapat kriterianya, dan kita ingin mencari nilai rata-rata Denganrumus di atas, jika kita ingin menghitung rata-rata pertumbuhan dari kasus Region Manager, hasilnya : [ (14/8)^ (1/5)]-1, maka anda akan mendapat hasil 0,118. Jika dikali 100%, hasilnya Setelahmengetahui estimasi modal awal, biaya variabel, dan biaya produksinya, berikut cara menghitung omset penjualan perbulan dari bisnis cireng dengan asumsi rata-rata penjualan perhari sebanyak 20 porsi dan harganya Rp.7,000,-. Dari perhitungan diatas maka, bisnis cireng mampu menghasilkan omset penjualan sebesar 4,2 juta rupiah. CaraMenghitung Growth Rate Menggunakan Metode Persen Perubahan Garis Lurus. Ikuti langkah-langkah berikut untuk menghitung tingkat pertumbuhan menggunakan metode persentase perubahan garis lurus: 1. Tuliskan rumusnya. Langkah pertama adalah menulis rumus perubahan persen garis lurus. Rumus akan bertindak sebagai dasar untuk perhitungan Anda. Klikkanan tanggal mana pun di PivotTable, lalu pilih kelompok dari menu klik kanan. Lihat tangkapan layar di atas: 5. Dalam kotak dialog Pengelompokan pembuka, klik untuk menyorot item yang ingin Anda hitung berdasarkan rata-rata di By kotak, seperti Bulan, dan klik OK tombol. . MEMAHAMI METODE AVERAGE COST DALAM SISTEM INVENTORY Inventory merupakan nyawa dari sebuah usaha retail, sehingga pencatatan terhadap inventory harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Dalam sistem inventory tersebut umum digunakan 2 cara pencatatan yaitu, sistem periodik dan sistem perpetual. Namun Kedua sistem pencatatan ini digunakan sesuai dengan jenis usaha yang dijalankan, jadi setiap perusahaan memiliki sistem pencatatan yang berbeda. Saat dilakukan pencatatan inventory ini perusahaan juga akan menentukan biaya dari persediaan barang. Untuk biaya persediaan barang sendiri dihitung berdasarkan metode tertentu. Sebagian dari anda mungkin sudah sangat familir dengan metode FIFO dan LIFO dalam akuntasi persediaan, namun selain dari kedua metode terdapat sebuah metode lain yang dapat juga diaplikasikan dalam pengelolaan inventory. Metode Average cost diaplikasikan untung menghitung biaya dari persediaan akhir dan juga mengitung harga pokok penjualan pada setiap periode atas dasar biaya tertimbang rata-rata per unit persediaan. Biaya tertimbang rata-rata dihitung menggunakan rumus Biaya rata-rata per unit = Total Nilai dari Inventory Total Unit dari Inventory Sama halnya dengan metode FIFO dan LIFO, metode Average Cost juga dapat diaplikasikan dalam sistem periodik dan sistem perpetual dalam inventory. Dalam sistem inventory secara periodik, biaya tertimbang rata-rata per unit adalah perhitungan untuk seluruh kelas dari inventory. Yang kemudian dikalikan dengan jumlah unit terjual dan jumlah unit dalam akhir inventory untuk mendapatkan biaya dari barang yang terjual dan nilai dari persediaan akhir secara berturut-turut. Sedangkan dalam sistem inventory perpetual, biaya tertimbang rata-rata per unit dihitung terlebih dahulu sebelum transaksi penjualan. Untuk lebih memahami mengenai metode average cost dalam inventory sistem, perhatikanlah contoh perhitungannya dibawah ini Contoh Perhitungan average cost Berikut data pembelian dan penjualan pada bulan Maret Tanggal Transaksi Nilai 01 Maret Jumlah unit diawal bulan 300 Rp. 2000 05 Maret Pembelian 500 unit Rp. 3000 07 Maret Penjualan 250 unit 13 Maret Pembelian 600 unit Rp. 15 Maret Penjualan 300 unit 20 Maret Pembelian 400 unit Rp. 25 Maret Pembelian 600 Unit Rp. 26 Maret Penjualan 400 Unit 27 Maret Penjualan 500 Unit 30 Maret Pembelian 600 Unit Rp. Penyelesaian Tanggal Jumlah unit Harga Per Unit Rp. Total Biaya 01 Maret 300 05 Maret 500 13 Maret 600 20 Maret 400 25 Maret 600 30 Maret 600 TOTAL Summary Biaya rata-rata per unit = Rp. 3000 unit = Rp. 3833 / unit Jumlah unit yang tersedia untuk dijual = 3000 Jumlah Unit Yang Terjual 250 + 300 + 400 + 500 = 1450 Jumlah unit yang belum terjual = 1550 Jumlah biaya barang terjual = Rp 3833 x 1450 unit = Rp. Biaya dari persediaan akhir = Rp. 3833 x 1150 unit = Rp. Dibandingkan dengan 2 motode lain FIFO dan LIFO metode Average Cost ini memiliki kelebihan dan kekurangan rata-rata berada dipertengahan antara 2 metode tersebut. Dengan adanya metode perhitungan biaya persediaan tersebut dapat membantu anda para retailer dalam mendapatkan hasil biaya akhir yang tepat akurat. Dengan adanya contoh perhitungan diatas, semoga dapat memberikan pemahaman kepada pembaca mengenai metode average cost. Baca Juga Tips Memilih Inventory Management Software Menghitung Penjualan Barang - Jika kita sudah menjual barang tentu ingin mengetahui berapa barang yang terjual pada periode satu caranya adalah membuat laporan penjualan barang dengan menggunakan Microsoft dengan laporan tersebut kita bisa mengetahui dengan cepat dan mudah berapa total Penjualan Barang Dalam ExcelMenghitung penjualan barang ini sangat erat kaitannya dengan laporan stok barang yang juga pasti kita laporan penjualan barang tersebut salah satu yang dicantumkan adalah jumlah barang yang Juga Membuat Laporan Stok Barang Dengan Rumus Dalam Microsoft ExcelKarena jumlah ini akan mengurangi jumlah stok barang yang ada di gudang contoh penghitungan penjualan barang dalam Excel silahkan perhatikan gambar berikut ini Dalam gambar tersebut sudah dihitung total penjualan untuk seluruh baran dlam periode 1 itu sudah dihitung juga nilai penjumlahan tertinggi, terendah serta rata - rata rumus Excel yang digunakan mari kita bahas satu peratu sampai dengan Menghitung Total PenjualanDalam contoh sudah dihitung jumlah penjualan masing - masing barang selama 1 rumus yang digunakan untuk menghitung total penjualan barang A dalam Cell N5 adalah sebagai berikut =SUMB5M5Seperti yang terlihat dalam gambar diatas dengan rumus tersebut jumlah penjualan Barang A selama 1 Tahun adalah rumus barang yang lain silahkan copy dan pastekan rumus diatas sampai dengan Cell Menghitung Penjulan TertinggiSelanjutnya mari kita hitung penjualan tertinggi dalam periode 1 Tahun Excel yang akan kita gunakan adalah MAX yang ada pada kategori Fungsi rumus yang digunakan pada Cell N11 untuk menghitung penjualan tertinggi adalah sebagai berikut =MAXB5M9Dengan rumus tersebut diatas maka nilai penjualan tertinggi sudah muncul yaitu Menghitung Penjualan TerendahSelanjutnya mari kita hitung penjualan terendah selama 1 Tahun dari data Excel yang akan kita gunakan adalah MIN yang ada pada kategori Fungsi rumus MIN yang digunakan untuk menghitung penjualan terendah adalah sebagai berikut =MINB5M9Seperti yang terlihat dalam gambar diatas bahwa nilai penjualan terendahnya adalah Menghitung Rata - Rata PenjualanUntuk yang terakhir mari kita hitung berapa nilai rata - rata dari penjualan saja rumus Excel yang akan kita gunakan adalah AVERAGE yang juga ada pada kelompok Fungsi rumus yang digunakan untuk menghitung rata - rata penjualan barang adalah sebagai berikut =AVERAGEB5M9Hasil dari penghitungan ini penjualan rata - ratanya adalah sebesar 6, rumus dan data diatas kita sudah dapat mengolah dan menghitungnya sesuai dengan pembahasan kita kali ini tentang cara menghitung penjualan barang dalam Excel dan semoga artikel ini bermanfaat untuk semua pembaca. Misalkan anda sebagai seorang Sales Manager, baru saja dirotasi dan mendapat tugas untuk mengelola sebuah region yang sebelumnya dikelola oleh Sales Manager yang lama. Anda diberikan data-data penjualan selama 5 tahun terakhir di region tersebut sebagai berikut - 2010 Rp. 8 miliar- 2011 Rp. 10 miliar- 2012 Rp. 11 miliar- 2013 Rp. 13 miliar- 2014 Rp. 14 miliar Jika anda ingin mengetahui berapa rata-rata pertumbuhan sales di region tersebut setiap tahunnya, apakah anda bisa menghitungnya ? Dari pengalaman saya memberikan sales training, belum banyak orang yang benar-benar mengetahui bagaimana menghitung rata-rata pertumbuhan untuk kasus seperti di atas. Jika dihadapkan ke data seperti di atas, banyak orang akan menghitung [Rp. 14 miliar - Rp. 8 miliar / Rp. 8 miliar] / 5 tahun x 100% =15% Dengan hitung-hitungan di atas, anda sebagai Region Manager mungkin akan mengatakan "Wah, daerah ini cukup berkembang, 15% per tahun". Seandainya, setelah akhir tahun pertama anda mengelola Region baru tersebut, anda berhasil meningkatkan penjualan sebesar 12,5%, apa reaksi anda? Apakah anda akan kecewa atau takut karena tidak berhasil menumbuhkan penjualan seperti pendahulu anda? Banyak orang menjadi Sales Manager berawal dari seorang salesman yang berhasil. Ketika ia sukses menjual, ia seringkali dipromosi menjadi seorang Sales Manager tanpa dibekali pengetahun yang mumpuni untuk menjadi manager, termasuk di dalamnya, bagaimana menghitung rata-rata pertumbuhan penjualan tahunan secara benar. Untuk menghitung rata-rata pertumbuhan penjualan tahunan, harus diingat bahwa angkanya bersifat "compounding". Maksudnya begini misalkan omzet sebesar miliar tumbuh 10% dalam setahun, maka di akhir tahun menjadi Rp. 1,1 miliar. Tahun berikutnya tumbuh lagi 10%, maka dihitung bukan lagi dari Rp. 1 miliar melainkan dari Rp. 1,1 miliar, sehingga akhir tahun menjadi Rp. 1,21 miliar. Sehingga ketika kita akan menghitung rata-rata kenaikan pertumbuhan tahunan, kita harus menggunakan rumus Compound Annual Growth Rate atau CAGR. Compound annual growth rate CAGR is a business and investing specific term for the geometric progression ratio that provides a constant rate of return over the time period Adapun rumus CAGR adalah sebagai berikut Dengan rumus di atas, jika kita ingin menghitung rata-rata pertumbuhan dari kasus Region Manager, hasilnya [14/8^1/5]-1, maka anda akan mendapat hasil 0,118. Jika dikali 100%, hasilnya menjadi 11,8%. Artinya setiap tahun dari tahun 2010 sampai 2014, rata-rata pertumbuhannya adalah 11,8% bukan 15%. Jadi jika hasil penjualan anda sebagai Region Manager di tahun pertama anda sebesar 12,5%, anda sudah berhasil menjual lebih tinggi dibanding rata-rata pertumbuhan. Jika selama ini anda belum menggunakan CAGR untuk menghitung rata-rata pertumbuhan penjualan, ada baiknya anda coba menghitung lagi. Semoga bermanfaat, Norman Firmansyah

cara menghitung rata rata penjualan perbulan